Sebanyak 23 Santri Yayasan Chumairoh Pekalongan Diwisuda, Pembelajaran dengan Metode Cepat Baca Kitab Kuning Amtsilati

photo author
- Selasa, 3 Juni 2025 | 18:41 WIB
KITAB KUNING : Para santri yang lulus pembelajaran Amtsilati, berusaha menunjukkan kemampuan terbaik mereka secara langsung di hadapan orang tua dan tamu undangan.
KITAB KUNING : Para santri yang lulus pembelajaran Amtsilati, berusaha menunjukkan kemampuan terbaik mereka secara langsung di hadapan orang tua dan tamu undangan.

Sementara Ketua Yayasan Chumairoh Medono, Ustad Ahmad Syukron menyampaikan rasa syukur dan kebanggaannya terhadap para santri-santrinya.

Menurut dia, keberhasilan mereka adalah hasil kerja keras, kesungguhan belajar, serta dukungan para orang tua.

''Wisuda ini bukan akhir dari perjalanan. Justru ini adalah langkah awal untuk terus menuntut ilmu ke jenjang yang lebih tinggi. Kita semua harus menyadari, bahwa belajar itu tidak ada batasnya,'' tegas dia.

Baca Juga: Polres Pekalongan Kota Berhasil Amankan Dua Pelaku Kejahatan dalam Rangka Operasi Aman Candi 2025

Apresiasi juga datang dari Ketua Badko LPQ Kota Pekalongan, Kiai Faqihuddin Ufar, yang  menyampaikan dukungan penuh terhadap kemajuan Yayasan Chumairoh.

''Meski baru berdiri empat tahun, Yayasan Chumairoh sudah mampu menyelenggarakan wisuda di semua jenjang, dari Fashohati, Amtsilati, hingga Forum Bimbingan Amtsilati (FBA) Center. Ini bukti nyata, bahwa kualitas pembinaan di sini sangat baik dan patut menjadi contoh bagi lembaga-lembaga lain,'' ucapnya dengan bangga.

Rangkaian acara wisuda semakin semarak dengan berbagai penampilan dari santri. Mulai dari demonstrasi membaca kitab kuning oleh santri wisudawan Amtsilati, tahfidz Al-Qur’an terbuka, dan pembacaan kitab kuning.

Setiap santri berusaha menunjukkan kemampuan terbaik mereka secara langsung di hadapan orang tua dan tamu undangan.

Baca Juga: Pemkot Pekalongan Perkuat Peran Kelompok Swadaya Masyarakat untuk Jadi Ujung Tombak Pengelolaan Sampah Berbasis Komunitas dan Sosialisasi Pilah Sampah

Momen paling mengharukan terjadi, saat para wisudawan sungkeman kepada orangtua masing-masing, sebagai bentuk penghormatan dan rasa terima kasih atas perjuangan bersama dalam menuntut ilmu.

Yayasan Chumairoh ingin terus memperluas jangkauan dakwah dan pendidikannya, melalui semangat ''Belajar Qur’an Seumur Hidup''.

Melalui sinergi antara program TPQ, program tahfidz, dan metode Amtsilati, yayasan ini berkomitmen mencetak generasi Qur’ani yang tidak hanya fasih membaca Al-Qur’an, tetapi juga mampu menguasai kitab kuning, sebagai bekal intelektual dan spiritual dalam kehidupan bermasyarakat.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Prayoga

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X