KONTENJATENG.COM - Staf Khusus Presiden Bidang Ekonomi Kreatif, Yovie Widianto, mengunjungi Museum Batik Pekalongan dalam rangka upaya memperkuat ekonomi kreatif daerah berbasis budaya.
Dalam kunjungannya, Yovie menyampaikan kekagumannya terhadap kekuatan budaya Kota Pekalongan, khususnya dalam seni batik. Dirinya menilai Kota Pekalongan memiliki kekhasan dan keunikan yang tidak hanya menjadi kekayaan lokal, tetapi juga memiliki potensi besar untuk dikembangkan hingga tingkat global.
Hal yang turut menarik perhatian Yovie Widianto terhadap Batik Pekalongan yaitu proses pewarnaan batik yang ramah lingkungan, mellaui penggunaan pewarna alami seperti indigo.
Menurutnya, penggunaan pewarna alami Indigo perlu diperluas, karena tidak hanya menunjang kualitas produk, tetapi juga mendukung pelestarian dan ramah lingkungan.
Dia juga menekankan pentingnya menguasai pasar dalam negeri sebelum batik menarget pasar ekspor.
''Kita perlu menjadi bangga pakai produk bangsa sendiri. Untuk batik ada keunikan-keunikan kain yang luar biasa di Indonesia. Pekalongan adalah salah satu sentra kekuatan besar batik Indonesia. Dari sisi pewarnaan, kekhasan, keunikan motif, hingga filosofi batiknya sangat luar biasa. Kota ini seharusnya menjadi kekuatan dunia dalam hal batik,'' ujar Yovie Widianto, Senin 16 Juni 2025.
Yovie juga menegaskan akan mendukung upaya pengelolaan limbah batik yang lebih ramah lingkungan dan mendorong pendekatan ekologi dalam industri kreatif.
''Batik yang baik adalah batik yang tidak hanya indah secara visual, tetapi juga tidak mencemari lingkungan,'' jelas dia.
Menurut dia, selama 10 tahun perjalanannya di Ide untuk Indonesia (Idenesia) dengan keliling tanah air, dirinya telah mengenali lebih dari 550 sentra budaya dan 718 bahasa daerah. Idenesia merupakan program acara dalam bidang budaya di salah satu TV swasta nasional.
Yovie siap untuk memberikan rekomendasi strategis kepada Presiden RI Prabowo Subianto serta kementerian atau lembaga terkait, guna mendorong pertumbuhan sektor ekonomi kreatif, termasuk UMKM, dan sektor digital. Lebih lanjut, Yovie Widianto menyoroti pentingnya strategi pengembangan ekonomi kreatif berbasis budaya secara terstruktur dan berkelanjutan.
Artikel Terkait
Sebanyak 23 Santri Yayasan Chumairoh Pekalongan Diwisuda, Pembelajaran dengan Metode Cepat Baca Kitab Kuning Amtsilati
Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Tinjau Lokasi Rob di Kecamatan Tirto, Pompa Air Tak Bisa Jalan Karena Komponen Kabel Alami Kerusakan
Kanwil Kememag Jateng Gelar Pembinaan Komite MAN
Pengedar Besar Ganja Kering Berhasil Diungkap, Barang Bukti Seberat 3,019 Kilogram Berhasil Diamankan Satres Narkoba Polres Pekalongan Kota
Alim Sugiantoro: Rencana Pemilihan Pengurus TITD Kwan Sing Bio Tuban Ilegal
Pemilihan Pengurus TITD Kwan Sing Bio Tuban Munculkan Penolakan
Pelatihan Kerja dari Dana Bagi Hasil Cukai Tembakau, Buruh Tembakau PT Urip Sugiharto Mitra Produksi Sigaret Bisa Dapat Tambahan Penghasilan
Imigrasi Pemalang Hadiri Forum Konsultasi Publik MPP Kabupaten Pekalongan
Ngobrol Bareng Aaf-Balgis, Akademisi dan Mahasiswa Diminta Aktif Bantu Tingkatkan Kesadaran Masyarakat dalam Isu Lingkungan Hidup Khususnya Sampah
Dies Natalis 75 Tahun dan Reuni Akbar SMPN 2 Pekalongan Dihadiri Sekitar 1.000 Alumni, Angkatan 99 Paling Heboh saat Tampil di Atas Panggung
DPRD dan Pemerintah Kota Pekalongan Sepakati Perubahan Anggaran 2025 untuk Fokus Penanganan Sampah serta Pembangunan Bagi Kesejahteraan Masyarakat