KONTENJATENG.COM - Nasib kurang megenakkan dialami Rindiani El Noviani (43), warga Pasekaran, Kabupaten Batang. Dirinya belum lama ini baru saja membeli sebuah mobil Toyota Agya merah dari sebuah dealer resmi, namun sudah mengalami kerusakan mesin sehingga tidak bisa lagi dikendarai.
Mobil tersebut dalam jangka waktu 5 bulan, hanya digunakan olehnya untuk menunjang aktivitas kesehariannya. Seperti untuk mengantar jemput anak berangkat dan pulang sekolah.
Suatu ketika, Rindiani El Noviani usai antar jemput anak sekolah dan berangkat dari rumahnya di Pasekaran menuju ke arah alun-alun Batang. Namun di tengah perjalanan berjarak tempuh sekitar 3 kilometer itu, tiba-tiba mobilnya terdengar seperti mengalami benturan karena ada hentakan yang menimbulkan bunyi keras.
''Jadi mobilnya rusak usai selesai nganter anak sekolah, saya mau cuci mobil. Tiba-tiba waktu jalan ada suara, saya kira nabrak tong sampah. Saya berhenti, keluar tidak ada. Pas mau saya pakai lagi, mesinnya tidak mau nyala lagi,'' ujar warga Pasekaran, Kabupaten Batang itu, Rabu 19 Juni 2024.
Kebingungan dengan masalah yang dihadapinya, Rindiani segera menelepon Nasmoco Pekalongan yang merupakan bengkel dan dealer resmi dari mobil Toyota Agya merah berplat G 1239 YC tersebut. Dua jam dirinya menunggu kedatangan mobil derek. Rindiani diberitahu untuk datang ke bengkel Nasmoco pada keesokan harinya.
''Awalnya, mekanik saat periksa bilang ada kerusakan di kelistrikan dan minta penggantian starter hampir Rp800 ribu. Dan saya pun diminta buat datang lagi besoknya ke kantor. Saat ke sana lagi, dikasih tahu katanya mesin mobilnya pecah,'' kata dia.
Rindiani kemudian diberitahu kalau proses penanganannya harus ganti mesin. Dia pun menunggu seminggu, dua minggu hingga 2 bulan tidak ada kabar dari pihak bengkel, sehingga memutuskan untuk mendatangi lagi kantor Nasmoco Pekalongan.
''Saya kemudian diberitahu katanya mesin penggantinya belum datang,'' tambah dia.
Kini mobilnya berada di bengkel Nasmoco Pekalongan sudah sekitar tiga bulan, tanpa ada kejelasan kapan selesai diperbaiki. Merasa tidak dilayani dengan baik, Rindiani memilih menggandeng kuasa hukum dari LBH Adhyaksa untuk menyelesaikan keluhannya itu.
Sementara itu, Rindiani memiliki foto mesin yang mengalami kerusakan. Saat menunjukkan foto, terlihat bagian piston yang jebol dan bolong. Tidak tampak ada bekas oli dalam foto mesin pecah. Saat mogok pun, ia tidak melihat ada oli tumpah sama sekali.
Dia pun mengungkapkan keheranannya, karena mobilnya baru tetapi bisa mengalami mesin pecah. Penggunaannya pun hanya untuk antar jemput anak.
''Apalagi seminggu sebelumnya, saya baru saja selesai servis,'' ucapnya keheranan.