KONTENJATENG.COM - Para bidan didorong senantiasa berkolaborasi dalam tata laksana untuk membantu mengatasi masalah gizi dalam menurunkan angka stunting balita.
Tidak hanya itu, mereka juga diiminta memaksimalkan kinerjanya agar mampu menekan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Balita (AKB) yang ada di Kota Pekalongan.
Wali Kota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid secara langsung menghadiri Seminar Kesehatan oleh Ikatan Bidan Indonesia (IBI) yang bertema ''Peran Bidan Dalam Penguatan Ketahanan Nasional pada Krisis Iklim Melalui Sinergi dan Kolaborasi'', digelar di Hotel Hojo Pekalongan.
Aaf, sapaan sehari-hari Wali Kota Pekalongan menyampaikan jika sebagai orang awam, dirinya melihat peran bidan yaitu memeriksa kesehatan dan kehamilan ibu, membantu persalinan, imunisasi, dan suntik KB.
''Namun ternyata, peran bidan sangat besar terutama dalam membantu mencegah dan menurunkan kasus kematian Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB), mempersiapkan kandungan ibu hamil agar melahirkan anak yang tidak stunting, deteksi dini tumbuh kembang bayi semaksimal mungkin,'' ujar Aaf.
Aaf mengapresiasi kehadiran bidan yang telah bekerja di fasilitas kesehatan. Keberadaan bidan dapat mengedukasi para ibu, agar memperhatikan detail perkembangan anak. Mulai dari pembiasaan perilaku bersih dan sehat, hingga penyusunan menu makan dengan kaidah gizi seimbang.
Hal ini lantaran bidan sebagai tenaga kesehatan yang terdekat dengan masyarakat, akan berdampak baik terhadap peningkatan motivasi para ibu guna memberikan nutrisi, pengasuhan, dan gaya hidup bersih secara optimal.
''Untuk 2024, masih ada 1 kasus AKI di Kota Pekalongan. Mudah-mudahan ke depan bisa nol (zero) dengan adanya kolaborasi bersama di bidang kesehatan. Pesan saya kepada para bidan, jadikan mindset profesi bidan sebagai pengabdian. Jika mindset ini dilaksanakan dengan baik dan amanah, maka hasil baik dari kinerjanya juga akan mengikuti,'' jelaas dia.
Sementara itu, Ketua IBI Kota Pekalongan, Zahidah menyebutkan, total ada sekitar 400 lebih bidan yang tergabung dalam IBI Kota Pekalongan. Namun dalam seminar tersebut, hanya diikuti sebanyak 250 bidan.
''Seminar kesehatan ini merupakan puncak acara HUT ke-73 IBI, yang berdiri pada 24 Juni 1951. Acara sebelumnya telah didhului dengan beberapa rangkaian kegiatan,'' kata dia.
Menurut Zahidah, rangkaian kegiatan HUT IBI antara lain berupa pelayanan KB serentak selama sebulan untuk mendapatkan 100.000 akseptor, anjangsana kepada para sesepuh IBI yang sudah purna, tabur bunga kepada para mantan ketua IBI yang telah meninggal dunia, dan imunisasi gratis.