KONTENJATENG.COM - Data Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online yang dimiliki Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Pekalongan menyebutkan, ada enam sekolah swasta di Kota Pekalongan yang masih kekurangan peserta didik baru pada tahun ajaran 2024/2025.
Mereka yakni SMP Al Irsyad Al Islamiyyah dari kuota 60 terisi 25 peserta didik baru, SMP Islam kuota 64 terisi 33 peserta didik baru, SMP Islam YPI Buaran kuota 96 terisi 12 peserta didik baru, SMP Muhammadiyah kuota 60 terisi 8 peserta didik baru, SMP Setyawiguna kuota 64 terisi 15 peserta didik baru, SMP Wahid Hayim kuota 96 terisi 10 peserta didik baru.
Penyebab sekolah swasta tersebut kekurangan peserta didik baru terjadi karena adanya beberapa faktor, salah satu hal yakni adanya kabar menyebutkan jika sejumlah sekolah negeri membuka rombel baru atau menambah jumlah kuotanya. Hal tersebut cukup membuat sekolah swasta menjadi kewalahan dalam menerima peserta didik baru.
Kepala TU SMP Muhammadiyah Pekalongan, Mustofa Kamal mengatakan dirinya memang sempat mendengar kabar tersebut yang berkembang di masyarakat. Hanya saja, menurut dia, memang ada beberapa faktor yang menyebabkan sekolah negeri lebih diminati dibandingkan sekolah swasta.
Seperti adanya pandangan masyarakat yang menganggap bahwa sekolah negeri gratis, yang kemudian menyebabkan orangtua lebih memilih menyekolahkan anak-anaknya di sekolah negeri dibandingkan swasta.
''Mereka memilih sekolah negeri karena tidak dipungut Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), sedangkan di swasta memang ada kewajiban seperti itu. Namun begitu, sekolah swasta memiliki kelebihan yakni menawarkan tambahan pelajaran agama dibandingkan di sekolah negeri,'' papar dia.
Diakuinya, kalau memang itu pilihan dari orangtua dan peserta didik, untuk belajar di sekolah swasta atau negeri. Fenomena menurunnya jumlah peserta didik bersekolah di SMP Muhammadiyah terjadi sejak empat tahun belakangan.
''Kami sebenarnya sudah melakukan sejumlah promosi ke beberapa SD, untuk menawarkan agar bersekolah di SMP Muhammadiyah. Kemudian menggelar sejumlah acara yang mengundang peserta dari SD, seperti Festival Literasi yang isinya permainan,'' terang dia.
Menurut Mustofa Kamal, pihaknya telah membuka jalur pendaftaran peserta didik baru melalui jalur Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Online maupun Offline. Ini karena sekolah swasta memang diberikan keleluasaan untuk membuka dengan dua cara pendaftaran tersebut.
Diakuinya, SMP Muhammadiyah sebelum pelaksanaan PPDB Online telah membuka gelombang satu pendaftaran Offline terlebih dulu.
Artikel Terkait
Rapat Paripurna, DPRD Kota Pekalongan Setujui Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2023
Kasus BMT Mitra Umat Dibahas Saat Rapat Paripurna, Wali Kota Pekalongan Berharap Segera Ada Titik Terang Penyelesaian Masalah Tersebut
Entaskan Kemiskinan, Tekan Angka Pengangguran dan Ciptakan Peluang Bisnis Baru, Warga Pasirkratonkramat Ramai-Ramai Dilatih Membuat Craft dan Kuliner
Satresnarkoba Polres Pekalongan Kota Ringkus 8 Tersangka Narkoba, Amankan Barang Bukti 41,41 Gram Sabu, 61,86 Gram Ganja, dan 7 Pil Riklona
Tertipu Kabar Temannya Dikeroyok, Dua Warga Pekalongan Utara Harus Masuk Tahanan Lantaran Bantu Keroyok Korban
Terpilih Menjadi Anggota DPR RI dari Dapil X Jawa Tengah, Rizal Bawazier Siap Realisasikan Program Pemberdayaan Satu Desa dengan Satu Produk Unggulan
DPC PPP Kota Pekalongan Tegaskan Permasalahan BMT Mitra Umat Tidak Bersangkutan Langsung dengan Partai Berlambang Ka'bah
Pemerintah Kota Pekalongan Targetkan APBD Perubahan 2024 Kota Pekalongan Naik 3,34 Persen dari Target Penetapan
Tiga Bulan Lagi, Kota Pekalongan Segera Miliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Seluas 900 Meter Persegi dan Dilengkapi 6 Mesin Canggih
Dorong Tumbuhnya Peluang Usaha di Kecamatan Pekalongan Timur, Dinperinaker Gelar Pelatihan Kerja Kewirausahaan Desain Kemasan dan Kerajinan Hamparan