Pada waktu itu, sudah ada sekitar 10 anak yang masuk mendaftar siswa baru di SMP Muhammadiyah. Selanjutnya saat PPDB Online ada sekitar delapan siswa yang mendaftar.
''Setelah PPDB Online ada lagi yang mendaftar sekitar lima orang sehingga total peserta didik baru di SMP Muhammadiyah pada tahun ajaran 2024/2025 ada 23 orang. Masih ada kuota 37 orang yang masih belum terisi. Namun jika dibandingkan tahun kemarin, jumlah peserta didik baru pada tahun ini meningkat,'' ujar dia.
Sementara itu, Kepala SMP Muhammadiyah Kota Pekalongan, Imam Ghozali mengungkapkan, pihaknya masih akan tetap membuka pendaftaran hingga 31 Juli 2024. Saat ini, para peserta didik baru masih dalam tahap mengikuti Forum Ta'aruf Siswa (Fortasi).
Pihaknya pun telah membuat sejumlah langkah inovasi dalam menarik minat peserta didik baru.
''Kami sekarang juga masih membangun sejumlah gedung baru. Harapannya, fasilitas gedung yang baik akan mampu menarik minat peserta didik baru agar belajar di SMP Muhammadiyah. Selain itu, kami memiliki program tahfidz (menghafal) Al-Qur'an yang bisa diajarkan untuk menjadi imam sholat maupun pemimpin kultum,'' ungkapnya.
Berdasarkan data yang sama, tercatat juga ada empat SMP negeri di Kota Pekalongan yang belum dapat memenuhi kuota peserta didik baru. Antara lain terdapat di SMPN 5 Pekalongan kuota 198 terisi 165 peserta didik baru, SMPN 9 Pekalongan kuota 96 terisi 49 peserta didik baru, SMPN 10 Pekalongan kuota 128 terisi 96 peserta didik baru, dan SMPN 12 Pekalongan kuota 160 terisi 132 peserta didik baru.
Koordinator Humas SMP Negeri 9 Kota Pekalongan, Agus Riyanto, mengatakan, pada tahun ajaran 2024/2025 sekolahnya belum mendapatkan peserta didik sesuai dengan kuota sebanyak 96 orang.
Untuk mengisi kuota yang belum terpenuhi tersebut, Pihak SMP Negeri 9 Kota Pekalongan tidak menyerah dan telah melakukan beberapa upaya untuk pemenuhan kuota jumlah peserta didik baru.
Misalnya dengan membuka PPDB offline dan menggunakan sistem jemput bola selama tiga hari. Itu merupakan langkah proaktif para panitia PPDB SMPN 9 Pekalongan untuk memenuhi kuota 96 kursi peserta didik baru, bagi tiga rombongan belajar (Rombel).
''Untuk memenuhi kuota tersebut, kami datangi door to door langsung anak lulusan SD yang belum mendapatkan SMP dimanapun. Kalau ada yang bisa lewat telepon ya kami konfirmasi juga lewat telepon. Kami minta mereka mendaftar langsung ke SMPN 9 Kota Pekalongan,'' ujar dia.
''Dari upaya ini, kami mendapatkan tambahan calon peserta didik baru ada 10 anak. Sehingga, sampai saat ini ada 57 anak. Sebenarnya jika sesuai kuota jumlahnya 96 peserta didik baru, yang rencananya untuk tiga rombel,'' terang dia.
Artikel Terkait
Rapat Paripurna, DPRD Kota Pekalongan Setujui Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Tahun 2023
Kasus BMT Mitra Umat Dibahas Saat Rapat Paripurna, Wali Kota Pekalongan Berharap Segera Ada Titik Terang Penyelesaian Masalah Tersebut
Entaskan Kemiskinan, Tekan Angka Pengangguran dan Ciptakan Peluang Bisnis Baru, Warga Pasirkratonkramat Ramai-Ramai Dilatih Membuat Craft dan Kuliner
Satresnarkoba Polres Pekalongan Kota Ringkus 8 Tersangka Narkoba, Amankan Barang Bukti 41,41 Gram Sabu, 61,86 Gram Ganja, dan 7 Pil Riklona
Tertipu Kabar Temannya Dikeroyok, Dua Warga Pekalongan Utara Harus Masuk Tahanan Lantaran Bantu Keroyok Korban
Terpilih Menjadi Anggota DPR RI dari Dapil X Jawa Tengah, Rizal Bawazier Siap Realisasikan Program Pemberdayaan Satu Desa dengan Satu Produk Unggulan
DPC PPP Kota Pekalongan Tegaskan Permasalahan BMT Mitra Umat Tidak Bersangkutan Langsung dengan Partai Berlambang Ka'bah
Pemerintah Kota Pekalongan Targetkan APBD Perubahan 2024 Kota Pekalongan Naik 3,34 Persen dari Target Penetapan
Tiga Bulan Lagi, Kota Pekalongan Segera Miliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Seluas 900 Meter Persegi dan Dilengkapi 6 Mesin Canggih
Dorong Tumbuhnya Peluang Usaha di Kecamatan Pekalongan Timur, Dinperinaker Gelar Pelatihan Kerja Kewirausahaan Desain Kemasan dan Kerajinan Hamparan