regional

Baru Ikut Simulasi Pemungutan Suara saat Pilkada 2024, Dua Pemilih Pemula Langsung Mengaku Grogi dan Belum Tahu Harus Memilih Pasangan Calon yang Mana

Minggu, 17 November 2024 | 23:54 WIB
LANSIA : Salah satu pemilih Lansia didampingi pihak keluarga, usai menggunakan hak pilihnya pada saat simulasi pemungutan suara di aula Kelurahan Kalibaros. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

''Walau begitu, saya senang karena bisa merasakan dan mengetahui langsung bagaimana suasana dan rasanya pada saat mencoblos,'' beber dia.

Terpisah, Ketua KPU Kota Pekalongan, Fajar Randi Yogananda menyampaikan pihaknya memang sengaja memilih Kelurahan Kalibaros di Pekalongan Timur sebagai tempat simulasi pemungutan dan penghitungan suara Pilkada 2024.

Baca Juga: Gakkumdu Kota Pekalongan Putuskan Dugaan Pelanggaran Netralitas Tak Terbukti, Permasalahan Dinilai Tak Penuhi Unsur Tindak Pidana Pelanggaran Pemilu

''Ini bagian dari rotasi, soalnya waktu 2019, kami sudah melakukan simulasi di Pekalongan Utara. Untuk Pemilu 2024, simulasi dilakukan di Pekalongan Selatan dan Pekalongan Barat. Kali ini simulasi Pilkada 2024 di Pekalongan timur,'' ungkap Fajar Randi Yogananda.

Dirinya menyebut walaupun ini masih berupa simulasi pemungutan dan penghitungan suara, namun semuanya berlangsung mendekati asli atau sesuai riilnya.

Sebagai contoh, peserta simulasi merupakan asli warga Kelurahan Kalibaros yang masuk dalam Daftar Pemilih Tetap (DPT) yang berjumlah 528 orang.

Baca Juga: Sentra Gakkumdu Kota Pekalongan Gelar Rapat Terkait Adanya Laporan Dugaan Pelanggaran Netralitas yang Dilakukan Plt Wali Kota Pekalongan

Pihaknya juga mengundang seluruh Petugas Pemilihan Suara (PPS) untuk mengikuti jalannya simulasi, sekaligus untuk mengetahui berapa lamanya waktu yang dibutuhkan bagi setiap kategori pemilih.

Khususnya bagi pemilih pemula, disabilitas dan Lansia yang butuh pendampingan, pada saat pencoblosan.

''Jamnya pun sama, dimulai pukul 07.00 dan akan ditutup pukul 13.00. Tapi untuk penghitungan suara, kami hanya akan menggunakan penghitungan simulasi surat suara Pilgub. Nanti perhitungannya tinggal dikali dua, sekaligus untuk mengetahui berapa lama proses penghitungan suaranya,'' tegas Fajar Randi Yogananda.

Baca Juga: Datang Hendak Klarifikasi Hilangnya Sertifikat Tanah Miliknya, Wahari Harus Kecewa karena Diberi Jawaban untuk Mengajukan Tuntutan ke Pengadilan

Adapun perbedaan antara simulasi pemungutan suara dengan saat pencoblosan di Pilkada 2024, yakni terletak pada jumlah pasangan calon (Paslon) yang dipilih. Dalam simulasi ini, KPU Kota Pekalongan menggunakan tiga pasangan calon (Paslon) Wali Kota dan Wakil Wali Kota Pekalongan, serta tiga pasangan calon (Paslon) Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Tengah.

''Kami menindaklanjuti ketentuan dari KPU RI, kalau pasangan calon (Paslon) ada dua di aslinya, maka saat simulasi diminta menggunakan tiga pasangan calon (Paslon)," ucapnya.***

Halaman:

Tags

Terkini