KONTENJATENG.COM, - Jalur Silayur, Ngaliyan, Kota Semarang menjadi perhatian karena di jalur tersebut masih terjadi kecelakaan. Kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Semarang mendesak kajian terhadap jalur Silayur Segera dilakukan untuk mengantisipasi kecelakaan.
"Kami melihat jalur Silayur ini sudah darurat ya. Harus segera ditangani. Kenapa? Karena potensi terjadinya kecelakaan begitu tinggi," kata Ketua Komisi C DPRD Kota Semarang HM Rukiyanto AB, di Semarang, Sabtu malam.
Tanjakan atau turunan Silayur selama ini memakan korban dalam kecelakaan maut berskala besar, terbaru kecelakaan beruntun yang melibatkan rombongan TK dan sebuah truk pada Rabu (26/2) lalu menambah daftar rentetan kecelakaan di jalur tersebut selama lima tahun terakhir.
Baca Juga: Agustina Wali kota Semarang Ajak Umat Muslim Jalankan Puasa dengan Sabar dan Tulus
Menurut dia, kontur jalan dari arah Jrakah menuju Mijen yang melewati jalur Silayur memang merupakan tanjakan yang curam, demikian pula sebaliknya turunan yang curam sehingga cukup berbahaya jika kendaraan tidak prima.
"Saya melihat jalur Silayur ini seperti jalur Hanoman dulu. Konturnya kan sama, turunan. Seperti jalur Hanoman jilid 2. Makanya, kajian menyeluruh perlu dilakukan Pemerintah Kota Semarang," katanya.
Ia mengingatkan kajian terhadap jalur Silayur tidak bisa bersifat parsial, melainkan harus menyeluruh, sebab kontur dari arah Jrakah menuju Mijen memang sangat curam.
Baca Juga: Ribuan Warga Kota Semarang Semarakkan Dugderan
"Kalau dibuat pelandaian jalur Silayur, saya kira sulit juga ya karena jalurnya kan memang naik terus, curam. Mau dilandaikan bagaimana, tetap curam. Kajiannya harus menyeluruh," kata politisi PDI Perjuangan itu.
Persoalannya, kata dia, di daerah Mijen terdapat kawasan industri Bukit Semarang Baru (BSB) yang membuat banyak kendaraan besar lalu lalang di jalur Silayur yang sangat berbahaya jika kondisi kendaraannya tidak prima.
Diakuinya, sebenarnya sudah diatur bahwa kendaraan besar hanya diperbolehkan lewat atau beroperasi jalur tersebut pada malam hari, tetapi tetap saja kerap terjadi kecelakaan yang fatal.
Baca Juga: Universitas Semarang Kukuhkan Dua Guru Besar
Apalagi, ia mengatakan sebentar lagi "exit tol" Ngaliyan juga akan dibangun yang akan membuat lalu lintas semakin padat sehingga kajian terhadap jalur Silayur mendesak dilakukan.
Rukiyanto berharap Pemkot Semarang bisa merealisasikan pembangunan jalur Semarang Outer Ring Road (SORR) dari BSB menuju Mangkang yang diharapkan bisa meminimalisasi kecelakaan yang kerap terjadi di jalur Silayur.
"Kami berharap Pemkot Semarang bisa merancang kembali jalur SORR yang mungkin bisa jadi salah satu pertimbangan dalam kajian nanti. Yang jelas, kajian ini mendesak," katanya.
Artikel Terkait
TP PKK Kota Semarang Siap Dukung Program Wali Kota
Tanpa Sejumlah Pemain Intinya di Semifinal Kedua, Persip Pekalongan Telan Kekalahan di Kandang Namun Tetap Pastikan Tiket Lolos ke PNM Liga Nusantara
Pemkot Semarang Kembali Gelar Dugderan 2025, Wali Kota Agustin Serukan Kebersamaan dalam Keberagaman
Dugderan: Tradisi Penanda Ramadan yang Unik dan Bernilai Sejarah
Gelar Kirab Budaya Dugderan, Pemkot Semarang Berlakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas
Korupsi Pembelian Tanah PT Cilacap Segera Artha, Kejati Jateng Geledah Enam Lokasi Kerugian Negara Mencapai Rp 237 Miliar
Cerita Nelson Fernandes Da Costa, Wisudawan USM ke-71 yang Berasal dari Timor Leste
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian Sebagai Pelopor Bank Emas di Indonesia
Galian Lahan di Ngaliyan Bikin Resah, Sutrisno : Segera Dihentikan Karena Khawatir Longsor
Pengukuhan Pengurus JWO Dihadiri Kakorlantas Polri, Siap Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025