"Misal setiap kelurahan ada 10 atau lima yang dapat (penerima bantuan RTLH), maka mereka bisa membentuk tim, bisa belanja sendiri, membangun sendiri, tapi harus ambil bahan di toko sekitar RTLH. Kami akan bayar ke toko tempat mereka ambil bahan bangunan. Kemudian kami transfer ke toko langsung dan tukang langsung. Pemilik rumah hanya mengelola saja," lanjut Yudi.
Untuk pembangunan infrastruktur, ada beberapa intervensi yang telah dilakukan Disperkim, seperti pembangunan saluran (drainase), pavingisasi, pengaspalan, hingga pembangunan talud.
Baca Juga: Dialog Santai, Rektor USM Dr Supari Serap Aspirasi Hingga Tampung Tampung Keluhan Mahasiswa
"Kami juga memfokuskan pada lingkungan, dengan intervensi berupa pembangunan saluran, pavingisasi dan pembangunan talud. Kami kan dapat masukan dari dua sisi, yakni dari swakelola dan Pokir," pungkasnya.
Artikel Terkait
Hijaukan Kampung Simonet Baru, Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Lakukan Aksi Tanam 275 Pohon
Dialog Santai, Rektor USM Dr Supari Serap Aspirasi Hingga Tampung Tampung Keluhan Mahasiswa
Dewan Apresiasi Dinas Perdagangan Libatkan Linmas dalam Penarikan Retribusi
Dinas Perdagangan Kota Semarang Bakal Libatkan Linmas dalam Memaksimalkan Potensi PAD
ITSNU Dorong Mahasiswa Menjadi Pengusaha-Pengusaha Muda yang Berhasil, Jalin Kerja Sama dengan Rumah BUMN Pekalongan Melalui Pelatihan Kewirausahaan
Tekan Angka Pelanggaran Keimigrasian, WNA Wajib ke Kantor Imigrasi Untuk Perpanjangan Izin Tinggal
Universitas Semarang Gelar Wisuda ke-72, Luluskan 694 Mahasiswa
Wujudkan Pajak Berkeadilan dan Transparan, Pemkot Semarang Usulkan Revisi Perda Pajak
Agustina, Wali Kota Semarang Tekankan Prinsip Tata Kelola Profesional dan Penyelamatan Lingkungan dalam Proyek KPBU
Bukti Kongkret Gotong Royong Antar Elemen, Kota Semarang Masuk 3 Besar Kota Tertoleran di Indonesia