FKK Muktiharjo Kidul Gelar Pelatihan Pemanfaatan Tanah Pekarangan Untuk Kader PKK RW

KONTENJATENG.COM - Lurah Muktiharjo Kidul Pedurungan Kota Semarang Sopia Ernawati SE MM mengingatkan pemanfaatan lahan pekarangan rumah menjadi satu diantara alternatif mewujudkan kemandirian pangan dalam rumah tangga. 

Menurut Bu Erna panggilan akrab Sopia Ernawati, pemberdayaan keluarga lebih dulu, kemudian ketahanan pangan dapat tumbuh dan berkembang.

“Tanah pekarangan, bila dikelola dengan baik dan sungguh-sungguh Sangat membantu kehidupan rumah tangga, baik dalam peningkatan penghasilan maupun perbaikan nutrisi keluarga,” kata Erna, Minggu (25/9/2022) pada sambutan nya saat acara pelatihan pemanfaatan tanah pekarangan rumah yang berlangsung di Posdaya RW VI Kelurahan Muktiharjo Kidul.

Baca Juga: 5 Manfaat Luar Biasa Buah untuk Kesehatan Tubuh Kita: Nomor 3 Tanpa KIta Sadari

Erna juga mengatakan, masih banyak ditemui lahan kosong di sekitar rumah yang perlu dimanfaat secara maksimal dengan menanam sayuran sebagai salah satu bentuk ketahanan pangan.

“Ini pentingnya wawasan pendidikan dan ketrampilan dalam memanfaatkan dan mengelola tanah pekarangan,” lanjutnya.

Kalau warga terampil mengelola tanah dengan menanam bayam, sawi, kacang panjang, tomat, cabe maupun jenis tanaman yang cocok ditanam di pekarangan, persoalan malnutrisi

Pujiwati SE selaku narasumber, juga menyampaikan dan memberi materi kepada ibu-ibu penggerak PKK se kelurahan Muktiharjo Kidul. 

Pujiwati bersama-sama memberikan pelatihan kepada kader PKK RW menanam sejumlah sayuran dengan memanfaatkan lahan pekarangan.

Baca Juga: Kaya Nutrisi! Ini 9 Manfaat Kacang Hijau bagi Kesehatan, Nomor Baik Untuk Penderita Diabetes

Menurut Puji, sebenarnya sudah banyak dibentuk kelompok-kelompok dalam masyarakat, tapi perlu pemberdayaan dan menghidupkan kembali kelompok-kelompok rumah tangga yang dulu sudah terbentuk.

“Karena itu perlu pelatihan skill masyarakat cara berkebun dengan lahan seadanya. Seperti meletakkan tanaman di dalam pot, baik itu pot yang berukuran besar maupun pot yang berukuran kecil,” kata Puji.

Lebih jauh Pujiwati menjelaskan, budidaya sayuran dipekarangan rumah bukan merupakan hal baru di tengah masyarakat kita, namun menurutnya kebiasaan yang baik ini semakin ditinggalkan oleh masyarakat kita bahkan tidak mengherankan banyak pekarangan justru tidak dimanfaatkan dibiarkan terlantar dan gersang.

“Ayo kita giatkan lagi manfaatkan pekarangan rumah kita ini sebagai sumber sayur-sayuran, sumber pangan dan pendapatan keluarga,” urai Pujiwati.