KONTENJATENG.COM-Pelatih PSIS asal Serbia, Dragan Djukanovic telah secara resmi meninggalkan PSIS, pada Selasa (10/8/2021).
Baru sehari berpisah, Dragan Djukanovic sudah menemukan pelabuhan baru untuk kelanjutan kariernya sebagai pelatih. Dragan menerima tawaran melatih tim Liga 2 Yunani, Karaiskakis FC musim ini.
Pelatih Bali United, Stefano Cugurra atau yang akrab disapa Teco. Sampaikan perhatiannya atas hengkangnya pelatih asing PSIS Semarang, Dragan Djukanovic jelang bergulirnya Liga 1 2021/22.
Baca Juga: Pembebastugasan Sekda, Ganjar Dorong Bupati dan Sekda Jepara Duduk Bersama
Penundaan kompetisi yang cukup lama menyulitkan pelaku sepakbola tanah air khususnya bagi pemain dan pelatih asing yang bermain di Indonesia.
Dirinya memahami keputusan Dragan yang memilih mundur dari PSIS.
"Buat para pelatih, ini situasi yang sangat sulit. Berapa kali kita sudah mempersiapkan tim dan sudah siap main, kemudian liga ditunda. Setelah ditunda tim harus libur, balik latihan lagi dan tunda lagi," bebernya, dikutip Kontenjateng.com dari suaramerdeka.com, Kamis 12 Agustus 2021.
Teco menyebut sebetulnya pelatih maupun pemain asing yang masih bertahan punya keinginan untuk membantu sepak bola Indonesia hidup lagi.
Baca Juga: Dedy Corbuzier Umumkan Berhenti Menggunakan Medsos, Ustaz Yusuf Mansur : Ntar Juga Balik Lagi
"Untuk yang keluar seperti coach Dragan, kita pasti mengerti mereka profesional, bisa pilih kerja di liga lain yang sudah jalan. Kita hormati keputusan dia," tutur Teco.
Seperti diketahui, Dragan Djukanovic baru saja memilih mundur dari kursi pelatih PSIS Semarang.
Baru sehari berpisah, Dragan Djukanovic sudah menemukan pelabuhan baru untuk kelanjutan kariernya sebagai pelatih.
Baca Juga: Warga Gunungpati Tewas di Dalam Sumur karena Hirup Gas Beracun
Dragan sebenarnya sudah sabar menanti kompetisi Liga 1 bergulir. Ketika kompetisi terhenti sejak 16 Maret 2020, dia tetap setia dengan PSIS Semarang.
Namun, penantian Djukanovic tak kunjung membuahkan hasil hingga sekarang.***
Artikel Terkait
Pemerintah Hapus Angka Kematian Covid- 19, Indonesia Disebut Buta Arah
Dirkamtib Tinjau Kesiapan Blok Resiko Tinggi Lapas Semarang, Ini yang Disampaikan
Ditanya Kenapa Tidak Pasang Baliho Puan Maharani, Ganjar: Aku Mikir Covid Sik
Kafenya Dipalak Preman, Ucok Baba : Saya Tidak Ingin Masah Pemalakan Itu Berlanjut Panjang
Warga Gunungpati Tewas di Dalam Sumur karena Hirup Gas Beracun
Dedy Corbuzier Umumkan Berhenti Menggunakan Medsos, Ustaz Yusuf Mansur : Ntar Juga Balik Lagi