407 Anak di Semarang Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19, OPD Pemkot Semarang Gotong Royong Beri Santunan

photo author
- Minggu, 15 Agustus 2021 | 18:41 WIB
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang M Khadik saat memberikan bantuan kepada anak yatim-piatu akibat Covid-19./hms/
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang M Khadik saat memberikan bantuan kepada anak yatim-piatu akibat Covid-19./hms/

KONTENJATENG.COM - Sebanyak 407 Anak di Kota Semarang menjadi yatim piatu lantaran orang tua meninggal dunia akibat terkena Covid-19.

Hal itu disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang M Khadik, Minggu 15 Agustus 2021.

Lebih lanjut M Khadik mengungkapkan untuk meringankan beban dari 407 anak tersebut pihaknya bersama jajaran Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkungan Pemkot Semarang pun turut bergotong-royong memberikan bantuan dan santunan bagi anak-anak tersebut.

Baca Juga: PKK Kota Semarang Beri Bantuan Anak-Anak yang Kehilangan Orang Tua Akibat Covid-19

“Mulanya Pak Wali yang memberikan contoh untuk menginisiasi dalam skema orang tua asuh bersama Ibu Tia. Lalu diikuti Pak Sekda dan OPD lain untuk kemudian turut membantu anak kurang beruntung tersebut,” terang M Khadik

Dari total 407 anak tersebut, sebanyak 207 anak memperoleh santunan secara gotong-royong dari Wali kota, Sekda, 8 OPD dan BUMD PDAM Tirta Moedal.

Sedangkan 200 sisanya, Hendi sapaan akrab wali kota menggandeng sejumlah pengusaha untuk turut membantu.

Baca Juga: Sering Diejek Belum Nikah, Pria di Blitar Ini Tega Membunuh Teman Seprofesi

Skema gotong-royong jajaran OPD tersebut terbagi dalam 15 kelompok, di mana satu OPD dapat menjadi orang tua asuh yang memberikan santunan bagi 13-15 anak.

“Meski terbagi dalam kelompok, semua anak yatim, piatu maupun yatim piatu memperoleh jumlah yang sama berupa santunan 500 ribu rupiah dan sembako,” papar Khadik.

Anak-anak tersebut perlu untuk memperoleh perhatian mengingat perjalanan hidup mereka masih panjang terlebih telah kehilangan orang tua mereka.

Baca Juga: Wakili Provinsi Jateng Pada PON XX dan PEPARNAS XVI 2021 di Papua, Inilah Daftar Atlet Dari Kendal

“Usia mereka bervariasi mulai dari 0-18 tahun. Ada pula bayi baru lahir atau berumur 1 bulan namun telah ditinggalkan orang tuanya kemudian diasuh oleh nenek, atau paman dan bibinya,” ungkap Khadik.

Perhatian Hendi akan anak-anak yang ditinggalkan oleh orang tuanya menjadi magnet sejumlah pihak dan organisasi termasuk dari luar Kota Semarang untuk membantu meringankan beban anak-anak tersebut.

Baca Juga: Pensiun Sebagai Atlet UFC, Khabib Nurmagomedov Resmi Gabung di Klub Sepak Bola Profesional

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizinĀ redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X