Saat Data dan AI Menjadi Mesin Baru Pertumbuhan Asuransi Indonesia

photo author
- Sabtu, 11 Oktober 2025 | 13:56 WIB
Transformasi digital jadi salah satu kunci keberlanjutan industri keuangan dan asuransi. (freepik/rawpixel.com)
Transformasi digital jadi salah satu kunci keberlanjutan industri keuangan dan asuransi. (freepik/rawpixel.com)

Pendekatan berbasis data juga membantu menekan potensi kecurangan (fraud). Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), praktik fraud dalam klaim asuransi dapat mencapai sekitar 10 persen dari total klaim tahunan.

Sementara itu, laporan triwulan IV tahun 2024 mencatat premi industri asuransi umum mencapai Rp112,9 triliun, tumbuh 8,7 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Meski meningkat, tantangan menjaga kualitas klaim tetap besar.

Pemanfaatan kecerdasan buatan (AI) turut mempercepat validasi dokumen klaim, menganalisis anomali, hingga mendeteksi penipuan secara otomatis.

Beberapa perusahaan bahkan melaporkan waktu penyelesaian klaim menurun drastis, yakni dari tujuh hari menjadi kurang dari 24 jam, dengan akurasi deteksi fraud mencapai 90 persen.

Selain efisiensi, sistem berbasis AI juga meningkatkan transparansi karena seluruh proses terekam digital dan mudah diaudit, sejalan dengan semangat akuntabilitas yang didorong regulator.

Produk yang Lebih Personal dan Inklusif

Dengan dukungan teknologi, perusahaan kini mampu menawarkan produk yang lebih personal, seperti asuransi perjalanan berdasarkan jarak tempuh atau proteksi kesehatan jangka pendek. Inovasi ini diharapkan dapat memperkuat inklusi keuangan.

Berdasarkan data OJK per September 2024, penetrasi asuransi Indonesia baru mencapai 2,80 persen terhadap PDB, turun menjadi 2,72 persen pada Februari 2025. Angka ini masih jauh di bawah Malaysia (4,8 persen) dan Singapura (11,4 persen).

Rendahnya penetrasi ini menegaskan bahwa potensi pertumbuhan masih sangat besar, tetapi kepercayaan publik dan tata kelola yang kuat menjadi kunci utama.

Menatap Masa Depan

Baca Juga: Kata Menkeu Purbaya untuk Fresh Graduate dan Pencari Kerja di Tengah Laporan Bank Dunia soal Maraknya Pekerjaan Informal di Indonesia

Transformasi digital bukan sekadar tren sementara, melainkan strategi jangka panjang untuk menjaga keberlanjutan industri.

Sektor keuangan dan asuransi harus terus mengintegrasikan data, AI, inovasi produk, serta governance yang kuat agar tumbuh dengan sehat dan terpercaya.

Di era keterbukaan digital, satu hal menjadi pasti: yang bertahan bukanlah yang paling besar, tetapi yang paling akuntabel, adaptif, dan dipercaya.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Nugroho

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X