KONTENJATENG.COM - Pemerintah Kota (Pemkot) Pekalongan bekerja sama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jawa Tengah menggelar Pasar Murah, dalam rangka stabilisasi pasokan dan harga pangan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) atau dalam hal ini Idul Fitri 1445 Hijriyah.
Keberadaan Pasar murah pun diyakini dapat menjadi salah satu faktor untuk dapat mengendalikan inflasi di Jawa Tengah, khususnya di Kota Pekalongan.
Kepala Disperindag Provinsi Jawa Tengah, Ratna Kawuri mengatakan keberadaan momen pasar murah jelang lebaran tahun ini agak berbeda dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Penyelenggaraan pasar murah pada tahun-tahun sebelumnya lebih merupakan sekadar sebuah bentuk charity (kegiatan amal atau baksos) yang menjadi wujud keberpihakan pada masyarakat. Terutama dalam menghadapi atau menyambut lebaran.
''Sedangkan di 2024, harga-harga pokok masih fluktuatif terutama beras. Menjadikan kegiatan seperti ini, merupakan sebuah bentuk upaya strategis dalam rangka untuk pengendalian inflasi,'' ujar dia, saat menghadiri kegiatan Pasar Murah di Lapangan Mataram, Kota Pekalongan, Jumat (4/5/2024).
Menurut Ratna, saat menghadapi inflasi, dirinya berupaya melakukan tindakan yang meliputi dua aspek yakni memikirkan bagaimana caranya mengurangi beban masyarakat. Kemudian berusaha untuk meningkatkan daya beli masyarakat.
Bila mengurangi beban masyarakat, salah satu contohnya adalah dengan menggelar pasar murah maupun sembako murah. Namun jika ingin meningkatkan daya beli masyarakat, maka bisa dilakukan dengan pemberdayaan-pemberdayaan.
''Maka dari itu, untuk yang sekarang ini coba untuk dioptimalkan. Itu karena semua muaranya adalah bagaimana pengendalian inflasi, khususnya yang ada di Provinsi Jawa Tengah,'' terang dia.
Sementara untuk ketersediaan stok, pihaknya melihat faktor produksi dengan kebutuhan yang ada selama ini dengan analisa Kerangka Sampel Area (KSA) masih terbilang surplus.
Ratna mengungkapkan kalau pada saat awal-awal bulan kemarin ada defisit, itu karena belum ada panen raya.
''Namun berbeda dengan sekarang, yang sudah ada panen raya. Ini menjadikan kami optimis, pasti kebutuhan masyarakat akan terpenuhi,'' jelas dia.