Saya mendukung pembentukan Danantara, tapi dengan catatan. Lembaga ini bisa memperkuat investasi negara, asal tidak menjadi birokrasi baru atau “kantong politik.”
Danantara harus profesional dan transparan. DPR akan mengawasi betul arah investasinya agar benar-benar sejalan dengan kepentingan nasional, bukan kepentingan kelompok tertentu.
*Belakangan Anda juga banyak bicara soal serbuan impor murah dari Tiongkok dan Thailand. Seberapa serius dampaknya bagi industri nasional?*
Sangat serius. Baja, semen, tekstil, semuanya kena. Harga produk impor bisa jauh di bawah biaya produksi dalam negeri. Kalau impor terus dibiarkan dengan bea masuk 0%, industri kita bisa habis.
Saya meminta aturan dibuat lebih tegas. Impor hanya boleh masuk kalau produksi lokal sudah terserap. Negara-negara maju menjaga industrinya, kenapa kita justru membiarkan industri kita lemah?
*Sebagian orang menilai langkah itu terlalu proteksionis. Anda tidak khawatir dianggap anti-pasar bebas?*
Saya bukan anti pasar bebas, tapi saya percaya pada proteksi pintar. Negara harus melindungi sektor-sektor strategis. Kalau industri dasar kita mati, kedaulatan ekonomi juga mati.
Semua negara maju memiliki industri baja, semen, dan manufaktur yang kuat. Tanpa itu, kita hanya akan jadi pasar bagi mereka.
*Pemerintah telah membentuk Satgas lintas lembaga untuk memberantas impor ilegal. Apakah langkah itu sudah efektif?*
Masih jauh dari cukup. Satgas ini memang melibatkan sebelas kementerian dan lembaga, tapi praktik penyelundupan masih seperti “jerawat”, diberantas di satu titik, muncul di titik lain.
Indonesia ini negara kepulauan, jadi pengawasan harus jauh lebih ketat. Kami mendorong Satgas ini terus bekerja di bawah koordinasi Kemenko Perekonomian dan Presiden, karena ini menyangkut kedaulatan ekonomi.
*Bagaimana Anda melihat arah ekonomi pemerintahan Presiden Prabowo ke depan?*
Saya optimistis. Pak Prabowo sudah selesai dengan urusan pribadi. Sekarang waktunya berbakti. Beliau punya kemauan besar memperkuat industri dan kemandirian ekonomi.
Saya yakin arah kebijakan ekonomi ke depan akan berpihak pada produksi nasional dan memperkuat industri strategis kita.
Artikel Terkait
Paripurna Pandangan Fraksi atas Raperda APBD 2026, Wakil Bupati Pekalongan Sukirman Sampaikan Jika Peningkatan Pendapatan Daerah Akan Direalisasikan
Anies Baswedan Sebut Pekerjaan Informal Makin Banyak Terisi karena PHK Massal, Desak Pemerintah Perkuat Sektor Formal
Kata Menkeu Purbaya untuk Fresh Graduate dan Pencari Kerja di Tengah Laporan Bank Dunia soal Maraknya Pekerjaan Informal di Indonesia
Hotman Paris Masih Pertanyakan Bukti Nadiem Makarim Dijadikan Tersangka, Sentil Keras Kejaksaan dengan Klaim Audit BPKP
Buntut Penolakan Publik, 6 Atlet Israel Dipastikan Absen di Kejuaraan Dunia Senam Jakarta
Saat Data dan AI Menjadi Mesin Baru Pertumbuhan Asuransi Indonesia
Menilik Proses Hukum Ambruknya Ponpes Al Khoziny: 17 Saksi Diperiksa hingga Naik Status Penyidikan
BGN Libatkan 5.000 Chef Profesional Demi Suksesnya Program Makan Bergizi Gratis yang Masih Dihantui Masalah Keamanan Pangan
JPP Promedia Gelar Forum Diskusi Bersama Suzuki Indomobil Sales, Bahas Perang Harga di Industri Otomotif hingga Strategi di Pasar Hybrid
Riwayat Kelam Ammar Zoni: Dari Rehabilitasi ke Jeruji, Kini Terlibat Jual Beli Narkoba di Rutan