parlemen

KARANGANYAR GUDANGNYA SENI TRADISIONAL

Senin, 31 Oktober 2022 | 14:25 WIB
seni tradisional karanganyar (DPRD Jateng)

 

KORANJATENG.COM - Kabupaten Karanganyar terbukti banyak melahirkan nama-nama kondang di bidang kesenian, terutama seni pedalangan, karawitan dan tari. Karena itulah, Karanganyar pun harus menjadi ikon kebudayaan di Jateng.

Penegasan itu disampaikan Anggota DPRD Jateng Bondan S Bomo Aji saat mengisi Dialog Media Tradisional (Dialog Metra) dengan tema 'Nguri-uri Kesenian Khas Karanganyar,' baru-baru ini. Pada kesempatan itu, turut disajikan ketoprak dengan lakon 'Sri Huning' yang diselingi musik campursari.

Baca Juga: Kaum Muda Jangan Malu Jadi Petani !!

Ungkapan Bondan juga bukan isapan jempol. Nama dalang almarhum Ki Manteb Sudharsono dan Ki Warseno Slenk berasal dari daerah tersebut. Bahkan, nama karawitan Sangga Buwana yang kesohor pun dari Karanganyar.

Tak hanya melahirkan nama-nama beken dalam kesenian tradisional. Warga Karanganyar dalam menerima pergelaran kesenian tradisional sangat antusias.

Terbukti, saat Dialog Metra yang digelar di Desa Tunggulrejo Kecamatan Jumantono itu, warga berbondong-bondong menyaksikan gelaran ketoprak.

Baca Juga: DPRD Jateng Meminta Pengawasan Kesehatan Ternak Perlu Dioptimalkan

Bupati Juliyatmono yang turut hadir juga mengakui daerahnya patut menjadi soko guru kesenian tradisional di Provinsi Jateng. Dikatakan, hampir di semua desa memiliki kelompok kesenian, bahkan saat Hari Wayang pun, pihaknya tidak kesulitan mendatangkan kelompok kesenian untuk menyemarakkan kegiatan itu.

Dalam hal ini, Bondan berharap nguri-uri budaya harus selalu ditumbuhkan kepada masyarakat, terutama kalangan muda. Dengan demikian, kesenian tradisional tidak akan hilang.

Penegasan serupa juga disampaikan tokoh muda Ilyas Almadani. Supaya kesenian bisa berkembang, kata Ilyas, mulai sekarang ini harus ada gerakan untuk terus mengenalkan serta menggelar kesenian tradisional.

Baca Juga: DPRD Jateng Tetap Meminta Dinkes Waspadai Hepatitis Akut

“Kalau zamannya milenial seperti sekarang ini, jangan keseniannya yang mengikuti gaya anak muda tapi anak mudanya lah yang mengikuti kesenian itu. Dengan demikian, ada sebuah jati diri bangsa,” ucapnya.

Pemerhati kesenian Mardiyatno pun bersyukur, pementasan ketoprak bisa diizinkan. Tidak dipungkiri, pandemi Covid-19 menjadikan kesenian tidak berkembang.

"Selama ini, kesenian tradisional selalu mengundang keramaian," kata Mardiyatno. (**)

Tags

Terkini