Tak hanya itu, interaksi dengan dosen dan mahasiswa dari berbagai latar belakang juga menjadi pengalaman berharga baginya.
“Diskusi yang terjadi di kelas membuka wawasan baru dan memberi saya perspektif yang lebih luas dalam memahami berbagai fenomena psikologis,” tambahnya.
Sebagai seseorang yang telah menempuh perjalanan akademik panjang, Prof Ira juga berbagi pesan bagi mereka yang masih ragu untuk melanjutkan studi.
“Pendidikan adalah investasi jangka panjang. Jangan pernah berpikir bahwa sudah terlambat untuk belajar. Tantangan pasti ada, tetapi dengan komitmen dan manajemen waktu yang baik, semua bisa dijalani,” pesannya.
Baca Juga: Gelar Kirab Budaya Dugderan, Pemkot Semarang Berlakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas
Ia menegaskan bahwa ilmu selalu berkembang, dan untuk tetap relevan di dunia profesional, seseorang harus terus belajar dan memperbarui pemahamannya.
“Lingkungan akademik yang positif juga berperan penting dalam keberhasilan studi. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari dosen, teman, dan keluarga,” tambahnya.
Sebagai bagian dari komunitas akademik USM, Prof Ira juga memiliki harapan besar terhadap perkembangan program Magister Psikologi ke depan. Menurutnya, program ini memiliki potensi besar untuk berkembang lebih jauh, terutama dalam aspek penelitian dan kolaborasi interdisipliner.
“Saya berharap program ini dapat semakin memperkuat sinergi antara psikologi, keperawatan, kedokteran, dan pendidikan, sehingga menghasilkan lulusan yang siap menghadapi tantangan di dunia nyata,” harapnya.
Selain itu, ia juga mendorong penguatan fasilitas digital, peningkatan akses jurnal internasional, serta kerja sama dengan institusi nasional dan internasional untuk program magang dan pertukaran mahasiswa.
Baca Juga: Cerita Nelson Fernandes Da Costa, Wisudawan USM ke-71 yang Berasal dari Timor Leste
“Blended learning yang diterapkan saat ini sangat membantu mahasiswa yang juga bekerja. Saya berharap fleksibilitas ini tetap dipertahankan agar semakin banyak profesional yang bisa melanjutkan studi di sini,” tambahnya.
Perjalanan akademik Prof. Ira Kusumawaty adalah bukti nyata bahwa belajar tidak memiliki batas usia atau profesi. Meski telah menyandang gelar profesor, ia tetap bertekad untuk terus menggali ilmu demi memberikan kontribusi lebih besar dalam dunia kesehatan mental.
Wisuda USM ke-71 bukan hanya menjadi ajang perayaan akademik bagi Prof. Ira, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak orang untuk tidak pernah berhenti belajar. Dengan semangat yang sama, ia berharap lebih banyak profesional di berbagai bidang yang berani mengambil langkah untuk terus berkembang, tanpa terhalang oleh usia atau kesibukan.
“Tak ada waktu yang benar-benar sempurna untuk belajar. Yang terpenting adalah berani memulai,” pungkasnya.
Artikel Terkait
Dugderan: Tradisi Penanda Ramadan yang Unik dan Bernilai Sejarah
Gelar Kirab Budaya Dugderan, Pemkot Semarang Berlakukan Pengalihan Arus Lalu Lintas
Korupsi Pembelian Tanah PT Cilacap Segera Artha, Kejati Jateng Geledah Enam Lokasi Kerugian Negara Mencapai Rp 237 Miliar
Cerita Nelson Fernandes Da Costa, Wisudawan USM ke-71 yang Berasal dari Timor Leste
Musda Sukses, Mararas Apuwara Terpilih Secara Aklamasi Nahkodai Kosgoro 1957 Kota Semarang
Presiden Prabowo Resmikan Pegadaian Sebagai Pelopor Bank Emas di Indonesia
Galian Lahan di Ngaliyan Bikin Resah, Sutrisno : Segera Dihentikan Karena Khawatir Longsor
Pengukuhan Pengurus JWO Dihadiri Kakorlantas Polri, Siap Dukung Kelancaran Arus Mudik Lebaran 2025
Pelantikan Pejabat Administrator Imigrasi Jawa Tengah
Universitas Semarang Kukuhkan Dua Guru Besar