Betty Dahfiani Dahlan menyampaikan untuk sementara ini, pihaknya masih akan memberikan pelatihan-pelatihan dasar terlebih dulu karena banyak masyarakat yang membutuhkannya. Namun demikian, jika nantinya peserta pelatihan dasar sudah banyak yang lulus dan mampu, maka kemungkinan level pelatihan akan ditingkatkan lebih lanjut.
Adapun terkait sertifikasi, masing-masing Lembaga Pelatihan Kerja Swasta (LPKS) juga akan memberikannya kepada para peserta yang telah lulus pelatihan.
''Instruktur untuk pelatihan ini, bahkan juga bersertifikasi dari Kemenaker. Sertifikat yang diberikan ke peserta pelatihan, tidak memiliki batas waktu sehingga bisa dipakai seterusnya,'' ungkap Betty Dahfiani Dahlan.
''Selain sertifikat, mereka juga mendapatkan Kartu AK1 (kartu kuning) untuk lamaran kerja. Jadi mereka tidak perlu lagi mengurusnya saat akan melamar kerja ke perusahaan yang melampirkan persyaratan Kartu AK1,'' terang dia.
Sebelumnya, Wali Kota Pekalongan, Achmad Afzan Arslan Djunaid mengatakan, kegiatan pelatihan terbagi atas pelatihan hantaran, bikin kue, dan menjahit. Produk-produk hasil karya dari peserta pelatihan juga telah dipamerkan dalam acara penutupan.
''Menurut saya hasilnya sudah sangat baik sekali atau sudah layak untuk digunakan. Walaupun tadi ada koreksi mengenai kerapian dari Ketua Dekranasda Kota Pekalongan,'' ujar Aaf, sapaan sehari-hari Wali Kota Pekalongan, ditemui usai kegiatan penutupan pelatihan.
Menurut Aaf, permasalahan kerapian hanya masalah waktu saja karena jika terus menerus dilatih pasti akan semakin baik hasil karya produk yang dihasilkan.
''Soal kerapian produk terkait jam terbang saja. Saya harap, para peserta pelatihan ini nantinya bisa membuka usaha secara mandiri. Kalaupun bekerja di tempat orang lain, paling tidak mereka telah memiliki skill dasar dari pelatihan yang telah diikuti. Syukur-syukur jika usaha mandiri justru berkembang dan bisa merekrut tenaga kerja lainnya,'' tambah dia.
Misalnya saja untuk hantaran pernikahan, sekarang produknya lebih variatif sekali, untuk menjahit masih cukup banyak dibutuhkan terutama di momen-momen tertentu seperti menjelang lebaran atau saat masuk sekolah.
''Untuk pembuatan kue-kue pun sama saja, yakni ada momen tertentu yang kemungkinan akan ada pesanan banyak seperti saat puasa atau jelang lebaran,'' papar dia.
Artikel Terkait
Terdakwa Lanny dan Keluarga Tegaskan Saat Sidang di PN Pekalongan, Tidak Dilibatkan dalam Akad Jual Beli Rumah yang Ditempati di Jalan RA Kartini
Pemakaman Istri Habib Luthfi Diiringi Ribuan Masyarakat yang Turut Mengantarkan Jenazah Hingga Peristirahatan Terakhirnya di Kompleks Pemakaman Sapuro
Berdayakan Perempuan BerketerampilanSecara Mandiri, PKK dan Aisyiyah Akan Bersinergi untuk Gelar Beraneka Pelatihan di Masyarakat Kota Pekalongan
Keempat Terdakwa yang Masih Satu Keluarga Dituntut Tiga Bulan Penjara dalam Sidang Tuntutan Kasus Sengketa Lahan Tanah dan Bangunan di Jln RA Kartini
Akun Facebook Bupati Pekalongan Fadia Arafiq Dihack Orang Sejak Lima Hari Terakhir, Berisi Video-Video Bermuatan Pornografi
Hingga Kini Kejari Belum Terima SPDP dari Kepolisian Terkait Kasus Dana Nasabah yang Belum Bisa Dikembalikan Dua Koperasi Syariah di Kota Pekalongan
Peringatan Hari Lingkungan Hidup Tahun 2024 Menjadi Momentum untuk Pemulihan Ekosistem Berkelanjutan Diikuti Kegiatan Penanaman Pohon Secara Rutin
RESMI : PKB Tetapkan Pasangan Fadia Arafiq-Sukirman Jadi Bakal Calon Bupati Pekalongan dan Sukirman Sebagai Wakil Bupati Pekalongan di Pilkada 2024
Ratusan Nasabah KSPPS BMT Mitra Umat Pekalongan Gelar Demo di Kantor Balai Kota Pekalongan, Tuntut Pemkot Carikan Solusi bagi Pencairan Duit Simpanan
Sidang Pembacaan Pledoi, Kuasa Hukum Terdakwa Kembali Tegaskan Pemidanaan Tidak Sah Karena Status Tanah Masih Bersifat Status Quo