Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Pekalongan, Rahyudin menuturkan untuk mendapatkan data sektoral yang berkualitas maka datanya harus relevan. Sesuai dengan yang saat ini dibutuhkan, akurat, mudah diakses, tepat waktu, mudah ditafsirkan dan konsisten.
Optimalisasi pengumpulan data harus dilakukan oleh sumber daya yang profesional, artinya memahami dan mengerti, jujur, akuntabel dan dapat dipertanggungjawabkan.
''Kami punya komunitas tim pengelola data statistik sektoral untuk mewujudkan Pekalongan Satu Data, yang didalamnya ada OPD terkait seperti Bappeda sebagai sekretaris tim, Dinkominfo sebagai wali data, Badan Pusat Statistik (BPS) selaku pembina data. Sementara, OPD terkait lainnya sebagai produsen data,'' ungkap Rahyudin.
Rahyudin menegaskan, tidak semua data bisa ditampilkan (diekspose) begitu saja, sebab data itu sifatnya berubah-ubah setiap tahunnya. Oleh sebab itu, perlunya pembinaan data sektoral.
''Selama ini, masyarakat mengira ketika butuh data semuanya terpusat ke Badan Pusat Statistik (BPS). Padahal, data yang kami punya merupakan data makro. Contohnya data kemiskinan, di Badan Pusat Statistik (BPS) datanya berupa angka sebesar 6,9 persen. Untuk by name dan by address yang mengetahui datanya dinas terkait, untuk hal ini Dinas Sosial,'' papar dia.
Dirinya menilai, pentingnya statistik dalam pembangunan, menentukan masa kini dan masa depan, dengan data yang akurat sangat berkontribusi untuk memastikan antara sasaran dan tujuan bisa tepat, serta dapat mengevaluasi dampaknya.
Pihaknya berharap, kegiatan Forum Group Discussion (FGD) dapat memberikan pemahaman bahwa statistik sektoral ditujukan untuk memenuhi kebutuhan Instansi Pemerintah. Dalam rangka penyelenggaraan tugas-tugas pemerintah dan tugas pembangunan, sesuai dengan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
''Diperuntukkan bagi setiap OPD yang memerlukan kolaborasi data antar perangkat daerah, untuk kemudian dilakukan penyusunan data dan analisis data. Dalam rangka menunjang perencanaan dan pelaksanaan kegiatan pembangunan,'' pungkas dia.
Artikel Terkait
Tertipu Kabar Temannya Dikeroyok, Dua Warga Pekalongan Utara Harus Masuk Tahanan Lantaran Bantu Keroyok Korban
Terpilih Menjadi Anggota DPR RI dari Dapil X Jawa Tengah, Rizal Bawazier Siap Realisasikan Program Pemberdayaan Satu Desa dengan Satu Produk Unggulan
DPC PPP Kota Pekalongan Tegaskan Permasalahan BMT Mitra Umat Tidak Bersangkutan Langsung dengan Partai Berlambang Ka'bah
Pemerintah Kota Pekalongan Targetkan APBD Perubahan 2024 Kota Pekalongan Naik 3,34 Persen dari Target Penetapan
Tiga Bulan Lagi, Kota Pekalongan Segera Miliki Tempat Pengolahan Sampah Terpadu Seluas 900 Meter Persegi dan Dilengkapi 6 Mesin Canggih
Dorong Tumbuhnya Peluang Usaha di Kecamatan Pekalongan Timur, Dinperinaker Gelar Pelatihan Kerja Kewirausahaan Desain Kemasan dan Kerajinan Hamparan
Sejumlah Sekolah Swasta di Kota Pekalongan Alami Kekurangan Siswa, Salah Satunya Disinyalir Akibat Adanya Beberapa Sekolah Negeri Menambah Rombel Baru
Temui Perwakilan Para Buruh PHK PT Kesmatex, Wali Kota Pekalongan Janji Akan Bantu Selesaikan Permasalahan Pemberian Pesangon yang Belum Terealisasi
DPRD dan Pemerintah Kota Pekalongan Bersepakat Untuk Mengupayakan Adanya Peningkatan Kesejahteraan Bagi Guru Ngaji
Lindungi Produsen dan Konsumen, Pemerintah Kota Pekalongan Imbau Pelaku Usaha Perhatikan Sejumlah Aspek Dalam Urus Izin Usaha