KONTENJATENG.COM - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan tak menyangka, jika keinginan masyarakat untuk menjadi peserta pelatihan pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi ternyata sangat besar.
Buktinya, pendaftaran peserta yang dibuka 16 Juli 2024 tersebut langsung melebihi kuota hanya dalam waktu tiga hari. Bahkan hingga penutupan pendaftaran pada 25 Juli 2024, diketahui jika jumlah pendaftar mencapai tiga kali lipatnya dari kuota yang tersedia.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan, Sri Budi Santoso mengungkapkan ada 70 peserta yang mengikuti kegiatan pelatihan pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi. Kegiatan digelar di Aula kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Pekalongan di lantai dua.
''Kami buka pendaftarannya via media sosial dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Untuk peserta awalnya ada rencana akan diambil dari setiap kelurahan, untuk berjaga-jaga kalau peminatnya sedikit. Tapi di luar dugaan justru yang daftar membludak, bahkan hingga penutupan jumlahnya masih bertambah,'' ujar dia di sela-sela pelatihan, Rabu 31 Juli 2024.
Selama ini, kata Sri Budi Santoso, ada dua paradigma yang sering dipakai masyarakat dalam pengelolaan sampah. Pertama yakni paradigma kumpul, angkut, dan buang. Sampah dikumpulkan di satu tempat, diangkut untuk kemudian dibuang ke TPA.
''Sementara paradigma kedua dilakukan dengan mengolah atau mengurangi sampah, sebelum dibuang ke TPA,'' ucapnya.
Sayangnya, menurut Sri Budi Santoso, masyarakat Kota Pekalongan 90 persen masih memakai paradigma pertama, sehingga sampahnya menumpuk di TPA. Sementara yang diolah berbagai masyarakat baru 10 persen saja.
''Untuk itu memang dibutuhkan peningkatan pemahaman kesadaran masyarakat, bahwa sampah harus saatnya diolah dulu agar tidak semuanya ke TPA,'' tegas dia.
Tindakan ini, terang Sri Budi Santoso, bukan hanya sekadar untuk mengurangi beban TPA Sampah Degayu yang sudah penuh. Melainkan juga untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat luas, bahwa sampah sebenarnya memiliki manfaat besar bernilai ekonomi jika diolah kembali.
''Tentunya harus diolah dengan pengetahuan dan cara keterampilan yang benar,'' bebernya.
Pelatihan pengolahan sampah menjadi produk bernilai ekonomi ini diberikan dengan tiga materi terpisah. Terdiri atas pembuatan kompos, yang dilakukan karena sampah kita sebagian besar organik yang merupakan bahan terbaik untuk mendapatkan kompos.