Di samping itu, penggunaan AI juga menimbulkan kekhawatiran baru. Sebanyak 89 persen responden cemas soal keamanan data, aturan kepatuhan, dan privasi ketika teknologi ini makin banyak dipakai.
Para peneliti menegaskan tantangan utama bukan hanya soal punya alat kerja yang canggih. Yang lebih penting adalah bagaimana menyatukan semua data agar karyawan bisa mengaksesnya dengan mudah.
"Dengan begitu, perusahaan bisa mengurangi kerjaan tambahan yang tidak perlu, sehingga pekerja lebih fokus pada tugas yang memberi nilai tambah," tutup laporan Entrepreneur.*
Artikel Terkait
Pemerintah Provinsi Jawa Tengah Kucurkan Dana Bantuan Recovery Rp61,5 Miliar kepada Pemerintah Kota Pekalongan, Usai Aksi Anarkis Massa Rusak Gedung
Lentera Cinta, Merekam Jejak Budaya dan Kepedulian Sosial Desa Timbulsloko Sayung
Saham Tetiba Anjlok 2,5 Persen usai Nestle Copot CEO Laurent Freixe yang Terlibat Skandal Asmara dengan Karyawan
Ungkapan Sri Mulyani Melihat Lukisan Bunga di Rumahnya Raib Dijarah: Indonesia Rumah Kita, Jangan Biarkan Rusak
Vanenburg Tantang Pemain Naturalisasi Garuda Muda U-23 Buktikan Kualitas di Kualifikasi Piala Asia 2026
Komnas HAM Kumpulkan Rekaman CCTV untuk Usut Kasus Kematian Affan Kurniawan
Jasa Marga Kucurkan Dana Rp80 Miliar untuk Perbaikan 7 Gerbang Tol yang Rusak usai Aksi Demo di DKI Jakarta
Rencana Kota Modern AS di Gaza Bocor, Diduga Libatkan Investor dengan Dana Fantastis Rp1.600 Triliun
Biaya Perbaikan Imbas Kerusakan Gedung DPRD hingga Fasum Capai Rp900 M, Ditargetkan Rampung dalam 6 Bulan
Nasabah Keluhkan Aplikasi Byond Milik Bank BSI yang Error, Kesulitan Transaksi hingga Uangnya Tertahan