Cerita Harry Setya Rahmadi Dalami Jihad, Hingga Masuk Kelompok Terorisme dan Berlabuh NKRI

photo author
- Rabu, 11 November 2020 | 18:53 WIB
0d1fd641-edf3-4ff7-ba79-1c90f8fd9a65
0d1fd641-edf3-4ff7-ba79-1c90f8fd9a65

SEMARANG, Kontenjateng.com - Celana cingkrang maupun wanita bercadar bukanlah jaminan seseorang masuk dalam golongan kelompok terorisme ataupun radikalime. Pasalnya secara kasat mata dari fisik kelompok itu tidak bisa dikenali. Namun untuk mengenali gejalanya bisa dilihat dari kebiasaanya bergaul.

Hal itu disampaikan mantan napi terorisme asal Semarang, Harry Setya Rahmadi, yang kini benar-benar sudah berjihat untuk mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

“Secara umum orang-orang kelompok masuk jaringan terorisme, dari fisik kasar ndak kelihatan, celana cingkrang atau wanita cadaran dianggap teroris juga tidak benar,” kata Harry Setya Rahmadi, mengawali obrolan dengan wartawan Konten Jateng.

Lantas seperti apa melihatkan, dari pengalamannya, ia menyimpulkan, cara mengenali kelompok teroris. Pertama melihatnya dari omongannya, seperti ke-Islam-Islam sekali. Sehingga orang yang dianggap masuk jaringan itu tampak terlalu kaku untuk aturan kehidupannya.

Hal itu disampaikan, Harry, tepat usai peringatan hari kemerdekaan, 18 Agustus 2020. Dari pantauan dikediamannya tampak berdiri tegak bendera merah putih dan umbul umbul, didalamnya ada sepeda motor Shogun, sepeda gunung, dan sepeda lipat, didekat tiang bendera ada pohon tumbuh subur, adapun rumahnya berwarna hijau di list biru.

Harry yang saat ini tinggal di area pemukiman perumahan, cukup bercerita panjang tetang pengalaman hidupnya terkait terorisme. Malam itu Harry bersedia di wawancara dari 19.28 hingga 20.24 WIB.

Dengan mengenakan sarung dan kaos, Hari mempersilahkan duduk di tikar lantai berwarna biru berukuran 1x2 meter, yang sudah dipersiapkan tepat didepan pintu rumah dan teras rumah. Terlebih dahulu ia dengan akrab mempersilahkan untuk menyeruput teh manis yang sudah di seduh dalam teko kaca dan disediakan 3 gelas kaca, di sertai cemilan pangsit yang masih panas ditaruh dalam toples, membuat obrolan semakin akrab.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Konten Jateng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X