Cerita Harry Setya Rahmadi Dalami Jihad, Hingga Masuk Kelompok Terorisme dan Berlabuh NKRI

photo author
- Rabu, 11 November 2020 | 18:53 WIB
0d1fd641-edf3-4ff7-ba79-1c90f8fd9a65
0d1fd641-edf3-4ff7-ba79-1c90f8fd9a65

“Kalau materi jihad sampai sekarang saya tetap kukuh disitu. Saya juga peduli NKRI sejak dulu, dimana Indonesia rumah tinggal saya, lahir dan besar disini otamatis saya bela. Jihad dalam makna saya, negara ini harus dilindungi karena rumah kita sendiri,”sebutnya.

Selama menjalani pembinaan di lapas, ia juga memiliki kajian sendiri, untuk mencegah dan mengenali terorisme. Ia mengelompokkannya dalam tiga bagian golongan, pertama eksrim, kedua setuju dengan jihat, namun tidak setuju aplikasi di Indonesia, terakhir simpatisan.

Dari golongan itu, permasalahannya yang ekstrim, karena mau di apa-apakan sekalipun tidak bisa, di obah-obah juga tidak bisa, kalau golongan kedua seperti dirinya dulu masih bisa menggobrol. Sedangkan yang urgen adalah golongan simpatisan, karena begitu terekrut tiba-tiba bisa masuk ekstim maupun golongan kedua.

“Jadi bisa naik kelas, karena mereka sering didekati. Makanya saya ini, sekarang gabung di Persadani, mau hadir membatasi kelompok ekstrim ke simpatisan,”jelasnya.

Menurutnya, bagi golongan simpatisan atau masyarakat sekitar, sebenarnya harus memahami masalah jihat, dan mereka harus diberi pemahaman tidak bisa diterapkan di Indonesia. Karena berbeda, makanya jangan dipaksakan. Langkah paling efektif, kalau sudah terpapar menyadarkan pribadi-pribadinya mereka.

“Seperti saya dulu dengan ekstrim landasan sama, cuma aplikasi berbeda,”ujarnya.

Untuk konsep pencegahan yang baik, menurutnya, langkah penyadaran pemahaman dari lingkungan masing-masing, baik teman, kolega kerja, konsumen, keluarga. Untuk masyarakat bisa melalui simposium, seminar, diskusi, dan lainnya. Dengan begitu tidak sampai keduluan yang kelompok ekstrim merekrut mereka yang dinamakan simpatisan.

“Golongan Ekstrim itu rekrut tidak model masa, melainkan teman ke teman, jadi misal kenal A, ndak cocok ke B, nanti bisa langsung minta alamat, dan sebagainya. Jadi bisa saja langsung dekati tanpa melalui yang kenalkan,”ungkapnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Konten Jateng

Tags

Rekomendasi

Terkini

X