KONTENJATENG.COM - Wakil Ketua DPRD Jawa Tengah, Mohammad Saleh, mengajak seluruh elemen masyarakat untuk memperkuat tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial sebagai pilar penting dalam membangun masyarakat yang harmonis, aman, dan berkeadilan.
Saleh menegaskan bahwa tanggung jawab sosial bukan hanya tentang membantu sesama dalam situasi sulit, tetapi bagian dari sikap dan tindakan nyata individu terhadap lingkungan sosialnya. Ini mencakup kepedulian, kontribusi aktif, dan pemenuhan kewajiban sebagai anggota masyarakat.
Baca Juga: Optimalisasi BLK dan Bursa Kerja, Solusi Atasi Pengangguran di Jateng
Hal ini dikatakan dia dalam kegiatan diskusi Penyuluhan Sosial "Peningkatan Kualitas Tanggung Jawab dan Kesetiakawanan Sosial yang digelar Dinas Sosial Provinsi Jawa Tengah di Kota Semarang, Rabu (13/8/2025).
“Tanggung jawab sosial adalah fondasi dari terciptanya lingkungan tempat kita semua dapat hidup dengan nyaman dan aman. Ini adalah bentuk nyata kepedulian kita terhadap kesejahteraan bersama, bukan semata untuk diri sendiri," ujar Saleh.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya kesetiakawanan sosial dalam menjaga kohesi sosial di tengah keragaman masyarakat Jawa Tengah. Kesetiakawanan, menurutnya, ialah rasa kebersamaan, empati, dan saling membantu tanpa memandang perbedaan.
“Kesetiakawanan sosial adalah perekat yang menyatukan kita sebagai bangsa. Di sinilah nilai-nilai luhur bangsa seperti gotong royong dan kekeluargaan harus terus dijaga dan dikembangkan,” ungkap dia.
Baca Juga: Dekranasda Kota Semarang Bekali 40 UMKM Ilmu Laporan Keuangan Lewat SI APIK
Saleh juga menyebut bahwa nilai-nilai tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial sudah tertanam dalam berbagai dasar hukum dan budaya bangsa, seperti Pancasila, UUD 1945, dan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial.
Menurutnya, memperkuat kedua nilai ini akan memberikan dampak besar bagi masyarakat, mulai dari memperkuat rasa aman, mengurangi kesenjangan, meningkatkan ketahanan sosial, hingga membangun harmoni yang berkelanjutan.
“Tanggung jawab dan kesetiakawanan sosial adalah investasi jangka panjang untuk masa depan masyarakat yang lebih baik,” tegas Ketua DPD Golkar Jawa Tengah tersebut.
Namun, Mohammad Saleh juga menyoroti tantangan sosial saat ini seperti meningkatnya individualisme, apatisme, kesenjangan ekonomi, maraknya hoaks dan perpecahan di media sosial, serta lemahnya partisipasi warga dalam kehidupan sosial.
Baca Juga: USM Raih Penghargaan Universitas Mitra Terbaik dari BRIN
Untuk menjawab tantangan ini, dia menawarkan berbagai strategi. Di antaranya melalui edukasi dan penyuluhan berkelanjutan, pemberian teladan oleh para pemimpin lokal, keterlibatan aktif warga, serta sistem apresiasi dan penghargaan bagi mereka yang menunjukkan kepedulian sosial.
Artikel Terkait
CATAT! Daftar Harga Produk Starvie Indonesia
Mahasiswa Asing Ikuti Program SDGs 8 di Universitas Semarang
Dikabarkan Bakal Ada Pembahasan Terkait Kenaikan Gaji ASN di Pidato Presiden Prabowo, Begini Keterangan dari Istana Negara
Ketua Komisi XIII DPR RI Willy Aditya Sebut Pembayaran Royalti Musik di Acara Pernikahan Tak Sesuai Kultur Indonesia
Malaysia-Brunei-Indonesia Siap Terkoneksi dengan Jalur Rel Cepat Kereta Api, Studi Kelayakan Trans Borneo Ini Ditarget Selesai Akhir 2026
Investor China Ramai-ramai Mulai Pindahkan Rencana Investasi ke Indonesia demi Hindari Tarif Dagang AS
Inovasi Rice Milling Cerdas USM Dorong Pertanian 4.0 di Desa Tamangede
USM Raih Penghargaan Universitas Mitra Terbaik dari BRIN
Dekranasda Kota Semarang Bekali 40 UMKM Ilmu Laporan Keuangan Lewat SI APIK
Optimalisasi BLK dan Bursa Kerja, Solusi Atasi Pengangguran di Jateng