KONTENJATENG.COM - Kesenian Singo Barong, sampai sekarang ini masih terjaga di Kecamatan Gumuh dan sekitarnya. Kesenian tersebut menggunakan media topeng singo dan biasanya diadakan untuk acara ruwatan.
Dalam rangkaian acara Dialog Metra DPRD Jateng, baru-baru ini, kesenian tersebut dipentaskan di Lapangan Kecamatan Gumuh Kabupaten Kendal.
Kegiatan tersebut dihadiri Anggota DPRD Jateng Yusuf Hidayat dan Irsyadul Rijal Wibisana selaku tokoh kesenian yang turut menjadi narasumber.
Baca Juga: INGAT!! Jalak Bali Perlu Kembali ke Habitatnya
Yusuf mengaku bangga karena sampai sekarang ini kesenian Singa Barong masih tetap ada. Ia pun memberikan apresiasi kepada pelaku seniman atas upaya yang telah dilakukan melestarikan budaya tradisional.
“Untuk selalu memelihara dan nguri-uri budaya termasuk Singo Barong, kuda lumping, rebana, shalawatan dan terutama seni budaya Jawa. Kita harus selalu menghargai pelaku seni di sekeliling kita. Untuk pejuang kesenian tetap semangat pemerintah akan selalu mengawal bahwa kesenian ini akan selalu menjadi milik kita Indonesia,” ungkap dia.
Baca Juga: Jajan Tradisional & Nikmati Karawitan di Desa Lerep Ungaran
Selanjutnya, Irsyadul mengemukakan sebenarnya untuk kesenian lokal sudah ada kesadaran dari masyarakat untuk melestarikan serta menjaganya.
Hanya saja, ruang dan waktu kerap membatasi kegiatan mereka. Terlebih, saat pandemi Covid-19, menjadikan kegiatan seniman praktis lumpuh.
Baca Juga: Tari Sintren dan Tari Renggong Manis, KESENIAN ASLI KAJEN
Namun, sekarang ini sudah mulai tampil. Ia berharap pula seniman bisa kembali terus mengasah kegiatannya.
“Kami terus berusaha melestarikan kebudayaan dengan cara mengikuti perkembangan zaman yakni dengan menambah alat musik modern seperti orgen dan menciptakan gending yang dapat didengar dan nyaman didengar oleh masyarakat yang lebih luas seperti implementasi yang telah dilakukan yaitu gending yang dapat didengar di ponpes,” tutur Irsyadul. (**)