Orangtua Murid dan Dinparbudpora Kota Pekalongan Sepakati Permasalahan Popda 2024 Hendaknya Jadi Pembelajaran Ke Depan Agar Lebih Baik Lagi

photo author
- Senin, 23 Desember 2024 | 08:19 WIB
SEPAKAT : Orangtua juara badminton Popda 2024 Kota Pekalongan bersepakat bersama Dinparbudpora Kota Pekalongan, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan Pantia Pelaksana (Panpel) Popda 2024 Kota Pekalongan, untuk tidak memperpanjang masalah yang ada. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)
SEPAKAT : Orangtua juara badminton Popda 2024 Kota Pekalongan bersepakat bersama Dinparbudpora Kota Pekalongan, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan Pantia Pelaksana (Panpel) Popda 2024 Kota Pekalongan, untuk tidak memperpanjang masalah yang ada. (KONTENJATENG.COM/Arif Prayoga)

 

KONTENJATENG.COM - Permasalahan pendelegasian atlet badminton yang dikirimkan untuk bertanding di Pekan Olahraga Daerah (Popda) Provinsi Jawa Tengah pada 2024, akhirnya terselesaikan.

Proses ini terjadi usai mediasi diantara kedua belah pihak yang berseteru, yakni orangtua atlet juara badminton yang tidak diberangkatkan ke Popda 2024 Provinsi Jateng dengan Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, mencapai kesepakatan bersama untuk tidak memperpanjang lagi masalah tersebut.

Kabid Pemuda dan Olahraga pada Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan dan Olahraga (Dinparbudpora) Kota Pekalongan, Endro Triyatmo bersyukur mediasi yang digelar mampu berjalan dengan baik dan menenangkan seluruh pihak terkait.

Baca Juga: Partai Amanat Nasional Resmi Tunjuk M Nur Hidayat Gantikan Makmur S Mustofa Setelah Melalui Proses Pengganti Antar Waktu di DPRD Kota Pekalongan

Dirinya pun sepakat dengan apa yang disampaikan Yudhi selaku orangtua Reno, atlet juara badminton Popda Kota Pekalongan 2024, bahwa kejadian ini hendaknya dapat menjadi pembelajaran bagi semua pihak.

''Apa yang disampaikan Yudhi bukan sekadar karena dia merupakan orangtua atlet badminton, namun merupakan masukan sebagai warga Kota Pekalongan. Intinya ada sebuah kritikan dan evaluasi untuk perbaikan ke depan, agar sistem keolahragaan di Kota Pekalongan termasuk sistem seleksi atlet dan lain sebagainya agar lebih baik lagi,'' ujar dia.

''Ini menjadi pembelajaran kita bersama untuk persiapan pembinaan atlet dari usia dini sampai ke atlet-atlet senior, agar benar-benar dipersiapkan dengn sebaik mungkin. Kami membuka diri dengan kritik yang membangun dan baik yang ditujukan bagi Dinparbudpora Kota Pekalongan,'' kata dia.

Baca Juga: Nasabah dan Pengurus BMT Nurussa'adah Sepakati Bersama Penyelesaian Masalah Melalui Tiga Poin Solusi, yang Dilaksanakan dalam Rentang 2 Hingga 6 Bulan

Endro menyebut memang tidak banyak yang dapat diketahui masyarakat awam terkait program-program kedinasan.

Misalnya dengan adanya perubahan penyelenggaraan Popda yang kembali berlangsung secara berjenjang paska pandemi Covid-19.

''Sepertinya memang ada sedikit miss komunikasi karena tidak semua informasi program kedinasan diketahui oleh para orangtua atlet. Namun kami berterima kasih dengan adanya kritikan yang ada, apalagi itu dilakukan yang semangatnya dalam rangka bagi kemajuan olahraga Kota Pekalongan,'' pungkas dia.

Baca Juga: Proses Mediasi Pertama Antara Nasabah dan Pengurus BMT Nurussa'adah Temui Jalan Buntu, Lantaran Pengurus Tak Bawa Data-Data Dokumen Pendukung

Sementara itu, Yudhi mengatakan dirinya selaku orangtua atlet juara Popda Kota Pekalongan 2024 kategori SD berterima kasih karena pihak Dinparbudpora Kota Pekalongan, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), dan Pantia Pelaksana (Panpel) Popda 2024 Kota Pekalongan, sudah bersedia untuk menyelesaikan masalah melalui mediasi di antara pihak-pihak terkait.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Arif Prayoga

Tags

Artikel Terkait

Rekomendasi

Terkini

X