PURBALINGGA - Hingga kini, masih banyak masyarakat yang enggan membayar pajak kendaraan bermotor.
Dari kondisi itu, perlu upaya untuk kembali meningkatkan kesadaran masyarakat tersebut.
Seperti dilakukan Unit Pengelolaan Pendapatan Daerah (UPPD) Purbalingga, yang masih gencar melakukan kegiatan sosialisasi soal kepatuhan pembayaran PKB.
Dengan menggandeng Anggota Komisi C DPRD Jateng Bambang Eko Purnomo, UPPD Purbalingga menggelar sosialisasi di Aula PM Collaborarion Kabupaten Purbalingga, baru-baru ini.
Pada kesempatan itu, Sriyono selaku Kepala UPPD Purbalingga menjelaskan soal hasil dari pembayaran PKB tersebut yang akan/ tetap kembali ke masyarakat dalam bentuk pembangunan daerah.
"Jadi, PKB itu nantinya kembali ke masyarakat. Semua pembangunan di daerah juga berasal dari pajak yang telah dibayarkan masyarakat. Untuk itu, kami menghimbau agar tepat waktu dalam pembayaran pajaknya," harapnya.
Disamping itu, pihaknya juga harus mengejar target penerimaan pendapatan pajak pada setiap tahunnya.
Datanya mencatat, sejak Januari hingga Juni 2023 realisasi penerimaan PKB sebesar Rp 49,11 miliar atau 44,63% dari target sebesar Rp 110,04 miliar.
"Realisasinya baru segitu angkanya, sehingga kami perlu lebih menggenjot lagi penerimaan pendapatan dari PKB. Kalau tidak mencapai target itu, saya nanti akan ditegur sama Pak Bambang," katanya tersenyum.
Senada, Bambang Eko Purnomo juga menegaskan bahwa pembayaran PKB itu sangat penting. Ia menyarankan UPPD Purbalingga untuk lebih kreatif dan inovatif lagi mengupayakan penerimaan pembayaran PKB dari masyarakat.
"Memang, soal (sadar) bayar pajak itu sulit. Bahkan, piutang pajak di Purbalingga saja tergolong tinggi. Lihat saja di pedesaan, banyak motor-motor yang tidak ada plat nomornya di jalanan," katanya, yang akrab dipanggil B.E.P.
Dikatakannya, upaya penagihan PKB itu dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya bekerjasama dengan perangkat desa.
Ia menilai perangkat desa sangat memahami warganya sehingga dibutuhkan pendekatan yang persuasif.
"Cara lainnya adalah dengan menggandeng ormas. Karena, ormas itu memiliki jumlah anggota yang sangat besar seperti Pemuda Pancasila. Diharapkan, dengan kerjasama seperti itu, penerimaan PKB pun dapat meningkat," ujarnya. **
Artikel Terkait
Kaum Muda Jangan Malu Jadi Petani !!
KARANGANYAR GUDANGNYA SENI TRADISIONAL
Anda Penyuka Paralayang? UJI ADRENALIN DI DESA WISATA SEGOROGUNUNG
Wow, Sekarang Ada Parlemen Remaja! Seperti Apa, SIMAK DISINI!!
INGAT!! Jalak Bali Perlu Kembali ke Habitatnya
Perlu Pemahaman Paradigma Berbasis HAM untuk Menekan Diskriminasi Pada Penyandang Disabilitas
Mengintip Rapinya Pengelolaan Museum HM. Soeharto
Pansus Pajak Daerah dan Retribusi Daerah DPRD Kota Semarang Lakukan Kunjungan ke RSUD KRMT Wongsonegoro
DPRD Jateng Sosialisasikan Tata Kelola Keuangan & Aset Daerah
TUNGGAKAN PAJAK KENDARAAN MASIH TINGGI, DPRD Jateng Gencarkan Kepatuhan Bayar Pajak
Pentingnya '4 Pilar Kebangsaan' dalam Kehidupan Bermasyarakat
Warga Desa Perlu Tahu soal Pelaporan Bantuan Keuangan
Pendapatan Belum Maksimal, Ayo Jangan Telat Bayar Pajak Kendaraan
Samsat Banjarnegara: 'Gelem Numpaki, Yo Wani Majeki'
Warga Desa Ramai-ramai Belajar Laporan Bantuan Keuangan
AYO IKUT KAMPANYE GERMAS, Pemahaman soal Stunting Perlu Digencarkan