hukum

Dapat Laporan Satu Obat Corona Seharga Rp25 Juta, Polisi Papua Langsung Buru Mafia Obat

Rabu, 4 Agustus 2021 | 13:26 WIB
Kapolda Papua Irjen Pol. Mathius Fakhiri /Tribratanews.polri.go.id

KONTENJATENG.COM – Polri berkomitmen terus fokus membongkar mafia obat. Hal ini dilakukan karena sejak pandemic virus Covid-19 yang tak kunjung usai, membuat harga obat-obatan melambung tinggi.

Demikian diungkapkan Kapolda Papua l, Irjen Pol Mathius D. Fakhiri dengan direksi rumah sakit se-Jayapura dan Keerom dalam rapat koordinasi penanganan Covid-19, baru-baru ini.

Menurutnya, di masa pandemi ini harga obat Covid-19 di pasaran terutama di apotek melambung tinggi. 

Baca Juga: Anda Hobi Makan Ikan? Berikut 3 Jenis Ikan Yang Bermanfaat Untuk Meningkatkan Imun Tubuh

Salah satu pimpinan rumah sakit yakni Direktur RS Abepura Daisy Christina Urbinas mengungkapkan, rumah sakit yang dikelolanya saat ini mengalami kesulitan karena harga obat-obatan yang melambung tinggi.

“Ada satu obat yang harga normalnya Rp. 4 juta (USD 275) sekarang menjadi Rp. 25 juta (USD 1800),” gerutunya.

Dengan harga tersebut, menurutnya terjadi kenaikan yang tidak wajar dan patut dicurigai.

Sebelumnya, Dokter Andi Khomeini Takdir kaget, waktu dirinya mengetahui, harga obat pembangkit imun bisa mencapai harga fantastis selama pandemi corona.

Hal ini seperti dikutip Zonajakarta.com dari akun Twitter @dr_koko28 yang mengunggah sebuah postingan pada 19 Juli 2021.

Baca Juga: Polisi Periksa Rekening Keluarga Akidi Tio, Saldo Tidak Sampai 2 Triliun

"Tante kami kirim pesan. Nanyain obat. Lha? Tocilizumab. Ngapain?!? Ini harus dikunci @KemenkesRI bener2.

HET-nya 12-13 juta.

Juniorku bilang ada keluarga pasien sampai nebus obat itu 120-130 juta. Gila!," tulis akun Twitter @dr_koko28.

Tocilizumab merupakan agen antibodi monoklonal humanisasi yang sebagian besar digunakan untuk mengobati rheumatoid.

Baca Juga: Tamara Bleszynski Ajak Berbagi Semampunya Dengan Sesama, Janganlah Menjelekkan Yang Sudah Mau Berbagi

Halaman:

Tags

Terkini